Senin, 07 Januari 2019

7 Kenakalan dan Permasalahan Remaja yang Marak terjadi di Indonesia


           
Salam GenRe, apa kabar teman-teman GenRe-ngers? Sudah lama kami tidak meng upload artikel mengenai ilmu pengetahuan atau wawasan yang harus diketahui oleh anggota Pusat Informasi Remaja(PIK-R) atau seluruh masyarakat Indonesia. Dan, hari ini kita akan memberikan ilmu pengetahuan/wawasan mengenai 7 kenakalan dan permasalahan remaja yang marak terjadi di Indonesia.
            Masa remaja merupakan masa dimana seseorang mulai mencari jati dirinya. Menurut wikipedia seseorang bisa di katakan remaja jika sudah menginjak umur 11 tahun sampai 21 tahun dan sudah mengalami pubertas.  Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Biasanya usia remaja itu ingin mencoba segala sesuatu yang baru, mulai muncul berbagai macam gejolak emosi dan banyak timbul masalah baik keluarga maupun lingkungan sosialnya.
            Menurut wikipedia, kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan remaja adalah wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun pada saat remaja. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Adapun 7 kenakalan dan permasalahan remaja yang marak terjadi di Indonesia antara lain yaitu:
1.     Bullying

            Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya lebih lemah atau ‘rendah’ dari pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya berupa stress (yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya ; misalnya susah makan, sakit fisik, ketakutan, rendah diri, depresi, cemas, dan lainnya).
      Berikut ini adalah contoh tindakan yang termasuk kategori bullying ; pelaku baik individual maupun grup secara sengaja menyakiti atau mengancam korban dengan cara :
- Menyisihkan seseorang dari pergaulan.
- Menyebarkan gosip, membuat julukan yang bersifat ejekan.
- Mengerjai seseorang untuk mempermalukannya.
- Mengintimidasi atau mengancam korban.
- Melukai secara fisik.
- Melakukan pemalakan/pengompasan.
Ø  Cara mengatasi bullying :
-Buktikan kalau kita lebih hebat dari pada mereka
-Berusaha bangkit dari diri kita sendiri
-Berani melaporkan nya kepada guru atau orangtua
-Berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa
2.     Penyalahgunaan NAPZA

          NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan bahan-bahan berbahaya lainnya). NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral (melalui mulut),dihirup (melalui hidung) dan disuntik.
Jenis-jenis NAPZA antara lain, ialah:
1)      Narkotika, zat-zat alamiah maupun buatan (sintetik) dari bahan candu/kokain atau turunannya dan padanannya, digunakan secara medis atau di salah gunakan, yang mempunyai efek psikoaktif.
2)      Psikotropika, zat-zat dalam berbagai bentuk pil dan obat yang mempengaruhi kesadaran karena sasaran obat tersebut adalah pusat-pusat tertentu di sistem syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
3)      Alkohol, tergolong zat depresan, berarti ia memperlambat fungsi-fungsi tubuh yang vital—mengakibatkan cadel, gerakan goyah, persepsi yang terganggu dan ketidakmampuan untuk cepat bereaksi.
4)      Zat Adiktif, zat-zat yang mengakibatkan ketergantungan seperti zat-zat solvent termasuk inhalansia (aseton, thinner cat, lem).
3.     Pernikahan Dini

     Di Indonesia, Pernikahan dini terjadi dengan alasan untuk menghindari fitnah atau berhubungan seks diluar nikah. Ada juga orang tua yang menikahkan anaknya yang masih remaja karena alasan ekonomi. Dengan menikahkan anak perempuan, berarti beban orang tua dalam menghidupi anak tersebut berkurang. Karena anak perempuan akan menjadi tanggung jawab suaminya setelah menikah. Anak yang dinikahkan diharapkan memiliki penghidupan yang lebih baik namun jika anak tersebut putus sekolah atau berpendidikan rendah, justru akan memperpanjang rantai kemiskinan. Praktik pernikahan dini juga terlihat pada golongan masyarakat menengah ke bawah.
4.     Membolos
      Membolos adalah suatu perilaku siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak tepat, atau tidak jelas. Faktor yang menjadi penyebab siswa membolos, meliputi : kejenuhan akan kurikulum sekolah, masalah pribadi baik dengan orangtua maupun teman, dan lain –lain.
Dampak akibat membolos :
-Tertinggal pelajaran
-Tidak naik kelas
-Dikeluarkan dari sekolah
-Orangtua menjadi malu
5.     Balapan Liar

     Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan baik sepeda motor maupun mobil yang dilakukan dilintasan umum. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada tengah malam sampai menjelang pagi. Faktor-faktor penyebab balapan liar yaitu adanya uang taruhan, kurangnya perhatian orangtua, mencari kesenangan dan memacu adrenalin.
Dampak dari balapan liar :
-Kematian
-Nilai pendidikan
-Dijauhi lingkungan sosial
-Membawa pengaruh buruk bagi sekitar
6.     Tawuran

      Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran” dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar

      Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.

          7.     Pergaulan Bebas


      Pergaulan Bebas adalah salah bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu. atau pergaulan bebas dapat diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan. Pengertian Pergaulan Bebas diambil karna arti dari Pergaulan dan bebas. Pengertian pergaulan adalah merupakan proses interaksi antara individu atau individu dengan kelompok. Sedangkan bebas adalah terlepas dari kewajiban, aturan, tuntutan, norma agama dan norma kesusilaan. Pergaulan berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian seorang individu baik pergaulan positif atau negatif.

      Pergaulan positif berupa kerja sama antara individu atau kelompok yang bermanfaat. Sedangkan pergaulan negatif mengarah pada pergaulan bebas yang harus dihindari oleh setiap masyarakat khususnya bagi remaja yang masih labil atau masih mencari jati dirinya dan di usia remaja lebih mudah terpengaruh serta belum dapat mengetahui baik atau tidaknya perbuatan tersebut.

Kalian dapat menghubungi PIK-R SIMPEI melalui beberapa akun media sosial PIK-R SIMPEI yang dapat dilihat dibawah ini.

SUMBER TULISAN:
http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-pergaulan-bebas-penyebab.html#
https://id.wikipedia.org/wiki/Kenakalan_remaja
http://boedioetomo145.blogspot.com/2014/01/pengertian-tawuran.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja

 

Kamis, 31 Mei 2018

PIK-R Simpei SMAN 1 Palangka Raya Meraih Juara III Lomba Karya Tulis Kependudukan Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018


PIK-R SIMPEI SMAN 1 PALANGKA RAYA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan lomba pidato dan karya tulis tentang kependudukan bertempat di Hotel Neo Palangka Raya pada tanggal 1-2 April 2018.

Kegiatan tersebut melibatkan 72 peserta dari seluruh kabupaten/kota, yang berusia 16-18 tahun. Ada 42 peserta yang bersaing dalam lomba pidato kependudukan dan ada 30 peserta yang bersaing dalam lomba karya tulis kependudukan. Lomba ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan edukasi serta menumbuhkan minat Generasi Muda Kalimantan Tengah agar peduli masalah kependudukan.

“Kegiatan digelar dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada 29 Juni. Materi yang diberikan terkait pendidikan kependudukan. Tapi, anak-anak diberi kebebasan untuk memilih tema sesuai dengan pemahaman,” Kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Tengah, Kusnadi usai acara pembukaan, Senin(2/4/2018). Adapun tema yang disediakan oleh pihak panitia lomba pidato dan karya tulis kependudukan antara lain, yaitu:

  1. Pendidikan Kependudukan mewujudkan masyarakat berwawasan kependudukan.
  2. Peran remaja dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia(IPM) Indonesia menuju era Bonus Demografi.
  3. Pemenuhan kesehatan reproduksi remaja dan kaitannya dengan Sustainable Development Goals(SDGs).


Anggota Pusat Informasi dan Konseling Remaja Simpei(PIK-R Simpei) yang mewakili SMAN 1 Palangka Raya dalam lomba tentang kependudukan tingkat Provinsi ini antara lain, ialah:

  1. Nor Laila(X MIPA 1/Divisi Hubungan Masyarakat) berpartisipasi dalam lomba pidato kependudukan.
  2. Refa Salsabila(XI IIS 1/Ketua Umum) berpartisipasi dalam lomba karya tulis kependudukan.

Para siswi SMAN 1 Palangka Raya ini menunjukkan bahwa pentingnya pemahaman dan kepedulian tentang program dan isu kependudukan di Negara Indonesia, terutama Provinsi Kalimantan Tengah. Selain menambah pengalaman dalam mengikuti ajang perlombaan. PIK-R Simpei SMAN 1 Palangka Raya dapat meraih prestasi yang gemilang dalam lomba yang diadakan oleh pihak BKKBN KalTeng dan dapat mengharumkan nama baik Kota Palangka Raya. Yaitu Refa Salsabila meraih Juara III dalam lomba karya tulis kependudukan bertema Peran remaja dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia(IPM) Indonesia menuju era Bonus Demografi dengan judul Peranan Komunitas Remaja Berkarya Untuk Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dalam Menghadapi Era Bonus Demografi.

“Puji Tuhan, saya tidak menyangka dapat berhasil mewakili peserta tingkat SMA/sederajat khususnya SMAN 1 Palangka Raya dengan memperoleh Juara III dalam lomba karya tulis kependudukan tingkat Prov. KalTeng tahun ini. Saya mengikuti lomba ini awalnya karena diberi tahu oleh Senior saya dari PIK-R Barendeng UPR, setelah itu timbulah niat dan semangat saya untuk mengerjakan dan menyelesaikan karya tulis kependudukan ini dengan dibantu oleh beberapa anggota PIK-R Simpei. Saya ucapkan terima kasih juga kepada beberapa pihak yang telah membantu dan mendukung saya dalam menyelesaikan karya tulis kependudukan ini. Melalui lomba ini juga, selain menambah pengalaman dan wawasan, saya banyak mendapat teman baru dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Saya sebagai Ketua Umum PIK-R Simpei SMAN 1 Palangka Raya tahun 2017/2018 juga ingin menjadi teladan dan motivasi bagi anggota PIK-R Simpei yang lainnya, agar dapat selalu melanjutkan prestasi yang telah diraih pada lomba-lomba selanjutnya.” Ucap Refa Salsabila, Ketua Umum PIK-R Simpei SMAN 1 Palangka Raya yang berhasil meraih Juara III lomba Karya Tulis Kependudukan itu.






Kalian bisa menghubungi PIK-R SIMPEI melalui beberapa akun media sosial PIK-R SIMPEI dapat dilihat dibawah ini. 
OA Line :OA Line: (@chb7253j)
Twitter :twitter.com/pikr_simpei

7 Kenakalan dan Permasalahan Remaja yang Marak terjadi di Indonesia

            S alam GenRe, apa kabar teman-teman GenRe-ngers? Sudah lama kami tidak meng upload artikel mengenai ilmu pengetahuan atau...